Jumat, 17 Maret 2017

Tugas epidemiologi


NAMA            : AYU BRILLIANITA ZULYUS
NIM                : 2015-66-041
FAKULTAS   : FISIOTERAPI

PERUBAHAN POLA PENYAKIT DIABETES MELITUS
Diabetes Melitus (DM) atau disingkat Diabetes adalah gangguan kesehatan yang berupa kumpulan gejala yang disebabkan oleh peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat kekurangan ataupun resistensi insulin. Penyakit ini sudah lama dikenal, terutama dikalangan keluarga, khususnya keluarga “berbadan besar” (kegemukan) bersama dengan gaya hidup “tinggi”. Kenyataannya, kemudian, DM menjadi penyakit masyarakat umum, menjadi beban kesehatan masyarakat, meluas dan membawa kematian.
Indonesia berada diperingkat keempat jumlah penyandang DM di dunia setelah Amerika Serikat, India, dan Cina (Hans, 2008). Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007, angka prevalensi diabetes mellitus tertinggi terdapat di provinsi Kalimantan Barat dan Maluku Utara (masing-masing 11,1persen), diikuti Riau (10,4 persen) dan NAD (8,5persen). Prevalensi diabetes mellitus terendah ada di provinsi Papua (1,7persen), diikuti NTT (1,8persen). Prevalensi Diabetes di Sulawesi Utara berdasarkan profil kesehatan provinsi SULUT tahun 2008 didapatkan angka lebih tinggi di tingkat provinsi SULUT (1,6%) daripada angka nasional (1,0%). Penyakit ini tersebar di seluruh kabupaten dan kota di Sulawesi Utara, dengan prevalensi tertinggi di kota Manado.
Berikut grafk yang menunjukan bahwa penyakit Diabetes Melitus di Indonesia mengalami peningkatan jumlah kematian pada tahun 1994, 1998, 2000, dan pada tahun 2010.


Penyebab dari peningkatan penyakit diabetes melitus karena pada zaman modern seperti sekarang, pola dan mobilitas hidup masyarakat serba instan.
Misalnya pola hidup masyarakat yang telah banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung MSG, pengawet, pewarna, yang dapat menyebabkan organ vital seperti pankreas mudah rusak.
Dan mobilitas hidup yang serba instan, jaman dahulu orang-orang perlu menempuh jarak yang cukup jauh ketika ingin pergi kepasar, umumnya mereka melakukannya dengan jalan kaki, tidak seperti sekarang untuk beli beberapa makanan ringan dengan jarak tempuhsekitar 200 m saja mereka menggunakan sepeda motor. Sedikit bergerak menyebabkan buruknya metablisme dalam tubuh. Buruknya metabolism tubuh dapat merusak organ penting dalam tubuh termasuk pankreas penghasil insulin.

Sumber :
M.N. Bustam. 2007. Epidemiologi tidak menular. Jakarta : Rineka Cipta